SEPUTAR Koruptor Indonesia
A
Survival Guide For The Rest of Us
No-nonsense, no one
spared Edition
Prakata
Korupsi, adalah kata yang paling dekat diasosiasikan dengan
negara bernama Republik Indonesia ini. Yang kebetulan merupakan tanah air kita,
tanah kelahiran kita, dan –kemungkinan besar- tempat bangkai kita akan dikubur
suatu saat di masa depan (kecuali Anda memilih dibakar).
Kalau situ orang Indonesia, maka sangat besar kemungkinan:
1. Anda
sendiri adalah seorang koruptor atau pernah melakukan korupsi atau suatu saat
akan melakukan korupsi atau ingin melakukan korupsi tapi tidak ada kesempatan
atau ingin korupsi tapi tidak tahu caranya atau ingin korupsi tapi takut
ketahuan jadi nggak jadi kan?.
2. Anda
adalah anak seorang koruptor atau cucu atau cicit atau keturunan seorang
koruptor atau malah merupakan buyut, kakek, ayah atau ibu, kakak atau adik atau
keponakan atau paman atau bibi atau sepupu dari seorang koruptor, mantan
koruptor atau calon koruptor.
3. Anda
adalah tetangga, bawahan, atasan dari seorang koruptor, mantan koruptor atau
calon koruptor atau minimal pernah berada di mesjid atau gereja atau tempat
beribadah lain atau mal atau tempat wisata yang disitu ada seorang koruptor,
mantan koruptor atau calon koruptor atau pernah sama-sama terjebak macet
bersama seorang koruptor, mantan koruptor atau calon koruptor atau melihat,
mendengar, membaca, mengetahui tentang seorang koruptor, mantan koruptor atau
calon koruptor di TV, koran, majalah, buku, radio, internet, handphone atau
alat media lainnya.
Singkatnya, jika Anda kelahiran Indonesia, korupsi itu
sudah seperti udara kedua. Anda menghirupnya dimanapun Anda berada, baik
sebagai pelaku atau korban atau dua-duanya. Anda ditakdirkan menjadi seorang
koruptor karena budaya, sistem, dan kultur politik sosial di sekitar Anda
mendukung korupsi. Kalau Anda punya anak atau cucu waspada, mereka bisa jadi
calon koruptor di masa depan. Kalau Anda punya orangtua atau kakek nenek,
ketahui mereka bisa jadi seorang koruptor di masa lalu. Dan jelas waspadai diri
Anda sendiri, mungkin sekali Anda telah korupsi atau masih korupsi atau bakalan
korupsi sebentar lagi. Anda bisa! korupsi dan semakin cepat Anda korupsi
semakin baik (buat Anda buruk bagi negeri ini).
Walaupun kita tidak punya satupun jagoan di arena Formula 1 atau
di Piala Dunia atau di Academy Awards, jangan merasa rendah diri dulu, karena
kita punya banyak jagoan di arena Koruptor 1, Piala Dunia Koruptor dan Akademi
Koruptor. Berpuluh-puluh tahun Indonesia menjadi negara No.1 terkorup di Asia
Tenggara, dan sepertinya negara-negara lain tidak punya skill yang diperlukan
untuk melawan kita. Saking banyaknya koruptor, kita susah memilih mana yang
paling hebat, karena koruptor yang paling hebat adalah koruptor yang tidak
pernah ketahuan siapapun bahwa dia koruptor, bahkan istri dan anak cucunya pun
tidak tahu, tetangganya tidak tahu, dan semua orang berpikir mereka itu
orang-orang bersih, nah itulah koruptor-koruptor kelas ‘dewa’. Dan semua koruptor
yang sekarang sedang beroperasi, ‘naik daun’ atau para calon-calon koruptor
semua beraspirasi bisa sampai tingkat Dewa Koruptor, tak terlihat tapi banyak
muslihat, tak banyak bacot tapi banyak bacok duit.
Di halaman-halaman berikut kita akan melihat siapa saja koruptor
itu. Semua disajikan terbuka, benar-benar telanjang sebulat-bulat mungkin,
hanya satu yang tidak disajikan, yaitu KTP mereka. Yang ini saya serahkan
kepada pembaca untuk menyimpulkan sendiri setelah menggabungkan berbagai data
lain yang ada di halaman-halaman berikut.
Tulisan ini tidak
didukung data ilmiah atau riset dalam bentuk apapun juga, tetapi didukung data
pengalaman nyata diri pribadi dan banyak orang!
Tulisan ini tidak didanai
atau didukung oleh siapapun juga (tapi tanpa Microsoft Word, Scribd, Acer, HP,
dan banyak barang ciptaan orang-orang lain karya ini tidak mungkin bisa sampai
ke mata Anda).
Tulisan ini bernada
bercanda tapi bila diambil serius ya itu terserah pembaca. Yang jelas saya
geram terhadap koruptor dan saya tidak menyensor kata saya. Koruptor itu tikus
najis!
Tulisan ini pasti benar.
Saya
dedikasikan karya tulis sederhana ini untuk setiap orang Indonesia yang merasa
dizalimi, yang merasa tidak diperlakukan dengan hormat dan adil, yang merasa
secara halus dipaksa untuk membayar aparat pemerintahan demi mendapatkan
sesuatu yang seharusnya gratis…
Kepada
setiap orang Indonesia yang mendambakan bangsa ini bisa semaju Singapura yang
bersih dari korupsi dan maju peradabannya…
1
Nama Koruptor
Nama koruptor pasti
merupakan gabungan dari huruf-huruf berikut:
A B C D E F G H I J K L M
N O P Q R S T U V W X Y Z
Tapi besar kemungkinan
nama asli dan lengkap seorang koruptor bukanlah Zyxwv. Kalau memang ada seorang
koruptor bernama Zyxwv, saya salut.
Justru biasanya nama
koruptor itu indah-indah untuk menutupi bau najis tikus.
2
Umur Koruptor
Karena koruptor biasanya
kerja (ya iyalah pengangguran nggak mungkin korupsi), biasanya mereka berumur
18 ke atas. Dan karena koruptor kakap biasanya adalah pejabat, umur mereka
biasanya diatas 35 tahun.
Berapa lama seseorang menjadi koruptor tergantung kesempatan.
Tetapi umumnya berlangsung seumur hidup dan seumur institusi. Korupsi di
pemerintahan mulai dari pejabat tertinggi hingga pegawai terendah sudah sangat
akut sehingga mereka ini mirip komunitas semut, rapi berbaris mencari ‘gula’
baru lewat jalur korupsi baru. Bedanya ini komunitas tikus-tikus besar yang bau
najis dan ganas. Wah susah ngebasminya!
3
Jenis Kelamin Koruptor
Seorang koruptor pasti
punya kelamin. Seorang koruptor lucunya tidak mau mengkorup kelamin dengan
menambah kelaminya sendiri menjadi dua. Jadi seorang koruptor pastinya kalau
bukan seorang laki-laki maka sudah pasti perempuan, atau sebaliknya.
Tapi sebenarnya koruptor bukan punya kelamin melainkan mereka
sendirilah para kelamin berjalan. Lebih tepatnya tikus-tikus kelamin berjalan
kesana-kemari mencari uang haram untuk dimakan secara najis biar tambah bau.
4
Orientasi Seksual
Koruptor
Seorang koruptor biasanya
heteroseksual (menyukai lawan jenis). Tapi tetap saja ada kemungkinan ada
koruptor yang homoseksual (menyukai sesama jenis) atau biseksual (menyukai
semua jenis).
Tapi umumnya semua koruptor itu menyukai semua jenis. Uang maksudnya.
Mau didepannya ada rupiah atau dollar, wah pada terangsang para koruptor ini,
segeralah kelamin mereka tegap atau basah atau dua-duanya, dan mereka
perkosalah uang rakyat sampai mati. Karena mereka tikus ganas biadab yang
kelaminnya terangsang melihat uang telanjang. Mau selamat? Jangan pernah tunjukkan uang ke tikus-tikus ini.
5
Agama Koruptor
Agama asli semua koruptor
sebenarnya adalah Keserakahan. Tuhan mereka sebenarnya adalah Hawanafsu. Tetapi
mereka umumnya pura-pura menganut agama lain karena Keserakahan tidak diakui
sebagai agama di Indonesia dan Hawanafsu tidak diakui sebagai Tuhan.
Maka agama koruptor bisa Islam, Kristen, Katolik, Buddha, Hindu,
Konfusius, dsb. Sebenarnya bisa juga Yahudi, Jainisme, dll, tetapi agama-agama
ini tidak diakui pemerintah.
Orang-orang ini bisa saja pergi ke mesjid, gereja, pura, vihara,
tetapi yang mereka sembah bukan Tuhan tapi Tuh Hawanafsu.
6
Ras Koruptor
Koruptor bisa jadi siapa
saja, dimana saja, kapan saja. Maka ras koruptor bisa orang bule, orang kuning,
orang coklat, orang hitam, orang putih, orang merah, dll.
Tapi ras koruptor yang asli ada Ras Meras. Mereka suka sekali
memeras uang rakyat dengan tangan mereka, bahkan dengan mulut mereka, mereka
sedot itu uang keluar dari rakyat sampai titik uang penghabisan. Ibarat memeras
susu sapi, mereka sangat serius dan rapi mengerjakannya.
Jangan salah koruptor itu musti belajar sekolah memeras dulu, salah-salah
meras bisa-bisa malah keperas. Karena koruptor itu anjing makan anjing, tikus
gigit tikus, mereka kanibal.
Peraturan koruptor nomor satu: Koruptor jangan makan koruptor
lain. (minimal jangan ketahuan).
7
Suku Bangsa Koruptor
Koruptor sebenarnya punya
suku bangsa sendiri, namanya suku Bangsat. Tetapi suku ini tidak diakui di
Indonesia. Maka mereka pura-pura bersuku bangsa lain seperti Jawa, Sunda,
Minang, Batak, Ambon, Dayak, Bugis, Palembang, Lampung, Bali, Papua, Cina,
Arab, Bule, Betawi, Manado, Makassar, Kalimantan, Lombok, (maaf saya tidak
hapal nama-nama suku bangsa). Tapi saya hapal suku bangsa koruptor, Suku
Bangsat.
Mereka tersebar di berbagai instansi pemerintah baik pusat,
daerah, atau dimana saja. Tandanya yang paling pasti adalah mereka suka banget
ngebangsatin rakyat dengan memeras uang rakyat dan minta rakyat jilat-jilat
pantat bau mereka dengan uang, uang dan uang (atau barang atau jasa).
Dasar suku Bangsat!
8
Pekerjaan Koruptor
Pekerjaan asli koruptor
ya cuma satu: korupsi. Mengambil sebanyak mungkin uang negara untuk diri
sendiri secara haram, nggak sah, ilegal, najis, sembunyi-sembunyi, kotor.
Tetapi pekerjaan pura-pura mereka banyak sekali jenis dan
tempatnya. Seorang koruptor bisa bekerja di Istana Negara, Mabes Polri, Mabes
TNI, Kementerian-Kementerian, Mahkamah Agung, DPR, DPRD, MPR, KUA, Kedutaan
Besar di Luar Negeri, Pertamina, PLN, PAM, Kecamatan, Kelurahan, RW, RT, SDN,
SMPN, SMAN, RSU, Universitas Negeri, UIN, dll. Pokoknya dimana ada instansi
pemerintah hampir pasti minimal ada, pernah ada, atau bakal ada koruptor atau
calon koruptor atau mantan koruptor.
Tapi jangan salah, seorang koruptor bisa kerja di perusahaan
swasta, di perusahaan wiraswasta, di yayasan sosial, di yayasan mesjid, di
yayasan gereja, di klub olahraga, di yayasan penyedia jasa pembantu, di pasar,
dimana saja, kalau ada uang dan ada struktur organisasi ya sangat potensial
seseorang akan melakukan korupsi dan bermetamorfosis jadi koruptor bangsat.
Guru SD anda mungkin seorang koruptor, Kepala Sekolah SMP anda
mungkin seorang koruptor, imam mesjid dan Pak Haji yang anda hormati mungkin seorang
koruptor, pendeta favorit anda bisa jadi seorang koruptor, koruptor bisa
bekerja dimana saja, dan mereka bisa saja punya reputasi dan skill yang bagus.
Sayangnya entah bagaimana mereka terlalu rakus macam tikus di kakus.
9
Alamat Koruptor
Koruptor, siapapun dia,
pasti punya kandang tempat mengumpulkan hasil korupsiannya. Maka si koruptor
ini pasti punya alamat. Dan alamatnya pasti berada di Indonesia, walaupun bisa
jadi dia punya alamat lain di luar negeri.
Kalau keluar rumah dimana saja di Indonesia, lihat saja rumah
kanan kiri depan belakang atas bawah, lihat rumah-rumah mewah atau cukup bagus,
ya kemungkinan, bisa jadi, itu rumah seorang koruptor, mantan koruptor, calon
koruptor, orangtua koruptor, anak koruptor, keluarga koruptor, teman koruptor,
atau rekanan koruptor atau tetangga dekat koruptor atau tetangga jauh koruptor.
Alamat setiap koruptor lumrah disebut Alamat si Keparat.
Ada juga alamat kantor koruptor, nah kalau ini lihat saja semua
gedung yang anda tahu, pasti ada tikus disitu, disitulah sarang tikus-tikus
najis bau pada siang hari.
10
Nomor Telepon Koruptor
Koruptor sama seperti
manusia biasa butuh nomor telepon biar bisa dihubungi koruptor lain dan
menghubungi koruptor lain. Nomor telepon mereka biasanya punya angka-angka
berikut:
0 1 2 3
4 5 6 7 8 9
Nah sekarang cek nomor
telepon di handphone Anda, kemungkinan:
Nomor telepon Anda adalah
nomor telepon seorang koruptor, mantan koruptor atau calon koruptor (calon
koruptor yang akan segera menjadi koruptor dalam beberapa detik atau menit atau
jam atau hari atau minggu atau bulan atau tahun ke depan).
Nomor telepon yang Anda
simpan adalah nomor telepon yang secara langsung atau tidak langsung
berhubungan dengan teman, tetangga, anak, cucu, cicit, keponakan, sepupu,
musuh, orangtua, istri, mantan istri, suami, mantan suami, penyedia jasa
transportasi seorang koruptor atau mantan koruptor.
Nomor telepon langsung
seorang koruptor atau mantan koruptor.
11
Hobi Koruptor
Setiap koruptor punya
hobi inti yang sama:
Hobi Rakus
Hobi Bohong
Hobi Nipu
Hobi Pura-pura
Hobi Nilep
Hobi Licik
Hobi Senyum-senyum kalau
tertangkap
Hobi Nggak mau ngaku
walau bukti sudah sangat amat lengkap dan memadai
Hobi Nggak merasa
bersalah
Hobi-hobi ini sangat diperlukan semua koruptor, baru kemudian
mereka main golf bareng, naik motor besar cari perhatian orang, beli mobil
mewah dan rumah megah penuh tikus, keluar negeri belanja banyak-banyak. Enak ya
jadi koruptor? Sayang mereka semua sakit jiwanya dan anusnya karena terlalu
sering mencret akibat kebanyakan makan duit haram najis ilegal.
12
Cara Korupsi
Cara korupsi banyak
sekali, tetapi kebanyakan terbagi dua: Terang-terangan atau Sembunyi-sembunyi.
Korupsi terang-terangan dipakai ketika semua orang sudah tahu
kalau koruptor najis ditempat itu sudah begitu banyak dan akut maka buat apa
lagi pura-pura nggak tahu.
Korupsi sembunyi-bunyi dipakai ketika mereka masih takut
ketahuan dan nilep uang kita dibelakang kita.
Korupsi terang-terangan dilakukan, misal di:
KUA. Penghulu minta tarif
berapa ratus ribu atau berapa juta. Pegawai-pegawai KUA minta uang limapuluh
ribu untuk sesuatu yang harusnya gratis. Jilbab dan peci yang mereka pakai
nangis-nangis karena yang pakai itu najis. Saya mulai berpikir pernikahan saya
dan Anda dan semua orang Indonesia tidak sah secara moral karena penghulu kita
koruptor semua. Jadi nggak bersih pernikahan kita, hari pertama hidup baru kita
dikotori tai tikus.
Buat Akte Kelahiran.
Harusnya gratis dipalak 50 ribuan buat makanan tikus. Najis.
Buat Surat Keterangan
apapun di RT, RW, Kelurahan, Kecamatan dan Kepolisian. Walaupun sudah
jelas-jelas ditulis : Gratis. Kita tahu mereka tetap minta uang dari sepuluh
ribu sampai ratusan ribu kan? Najis.
Buat Makam. Petugas makam
kan nggak pernah kasih tahu harga resmi buat makam. Najis.
Jadi akhirnya kita semua
di Indonesia ini penuh nanah najis karena sejak lahir, menikah, kerja, sampai
mati semuanya diurus secara najis oleh tikus-tikus najis. Jadilah negara kita
najis, bangsa kita najis, hidup kita najis. Apa kita rubah saja nama negara ini
Republik Korupsia atau Republik Najisia?
Korupsi sembunyi-sembunyi
dilakukan di:
Tempat-tempat diatas
juga. Di Depdiknas, Depsos, Kantor Kepala Sekolah SD, SMP, SMA, Rektorat,
Dekanat, Bank Indonesia, kantor-kantor anggota DPR, MPR,
Kementerian-kementerian, Istana Negara, Mahkamah Agung, BPK, dan semua kantor
pemerintah dan swasta yang nyimpen uang satu rupiah saja, hampir sangat pasti
ada tikusnya.
Korupsi sembunyi-sembunyi
biasanya dalam bentuk mark-up.
Contoh gampangnya misal harga Aqua gelas 500 rupiah. Nah Anda bilang harga Aqua
5000 rupiah, 4500 buat Anda, itu namanya mark-up (penggelembungan harga asli).
Di institusi pemerintah
penggelembungan ini menggelikan. Banyak contohnya, tapi saya kasih satu saja
disini. Ada kementerian yang mengeluarkan uang 120 juta untuk biaya buat server
agar bisa buat website. Lha, untuk buat website itu bisa gratis kok dan kalau
mau profesional juga harganya kurang dari 6 juta. Jadi pejabat-pejabat yang
terlibat ngembat 110 juta! 100 juta najis!
13
Kenapa Korupsi
Kenapa nggak? (jawab
tikus-tikus ganas najis)
Korupsi itu lumrah,
jamak, diharapkan, didukung, semua orang melakukannya, bos saya melakukannya,
bawahan saya melakukannya, saya lihat di TV, dengar di radio, baca di koran,
buku, majalah…
Indonesia adalah surga koruptor. Berbeda dengan Singapura, Denmark,
Finlandia yang hampir 100% bersih dari koruptor, yang merupakan neraka jahanam
bagi koruptor. Disana tikus-tikus ganas najis disemprot pake air raksa sebelum
dibakar di pembuangan sampah khusus tikus najis.
Orang yang korupsi bukan
orang miskin lho. Ingat itu baik-baik dan camkan. Orang yang korupsi bukan
orang miskin. Orang miskin nggak korupsi.
Orang itu miskin kalau
dia makan daging setahun sekali, rumahnya hanya sebesar bajaj atau angkot,
sakit-sakitan, tidak pernah sekolah apalagi kuliah, dan jelas tidak punya mobil
jenis apapun atau handphone. Kalau orang begini korupsi, silahkan, monggo,
justru ini bukan korupsi tapi bantuan kemanusiaan.
Orang yang korupsi, si
Koruptor keparat bin bangsat, melakukannya karena mereka ingin punya lebih
banyak uang. Itu saja. Uang. Uang untuk beli barang, dan menyenangkan diri dan
keluarga mereka. Punya mobil pingin beli mobil baru atau mobil kedua, pingin
renovasi atau pindah rumah, pingin anaknya kuliah di luar negeri atau di
universitas bagus, untuk biaya pernikahan anaknya, untuk biaya ke luar negeri
sekeluarga, untuk biaya ke luar negeri lagi kedua, untuk beli komputer atau
handphone, bahkan ada yang korupsi untuk biayain orangtuanya naik haji…
Koruptor adalah orang
yang tidak bisa menahan hawa nafsunya. Dan mereka tidak bisa masturbasi keluar
uang. Mereka inginthe real thing. Akibatnya koruptor itu bukan manusia
yang punya hawa nafsu tetapi hawanafsu yang punya manusia. Maaf , maksud saya
tikus.
Jika saja mereka bisa
hidup secukupnya, sewajarnya, tidak berlebihan, mereka tidak akan korup. Tetapi
karena korupsi sudah menjadi gaya hidup di tempat kerja mereka, ya susah,
mereka terbawa sistem dan menjadi kader koruptor. Tapi itu bukan alasan untuk
korupsi lho. Bisa jadi justru mereka memang niat korupsi lalu cari sarang
koruptor. Kan nggak ada lo nggak rame (korupsinya), ujar tikus-tikus najis
lainnya.
14
Jumlah Uang yang
Dikorupsi
Jumlah uang yang
dikorupsi pasti mulai dari 1 rupiah, jelas. Karena uang 1 milyar pun sebenarnya
adalah akumulasi uang 1 rupiah dikali semilyar. Jadi jangan menganggap remeh
korupsi sepeserpun karena jika dikalikan dengan angka yang banyak, semua itu
bisa besar.
Penghulu bisa ngembat 1-4
juta sekali datang diperkawinan dikali berapa perkawinan setahun, tajir juga.
Lalu kenapa dia kesannya sederhana? Karena anda nggak tahu tanah dan rumah yang
dia beli di kampung. Kalau ketahuan kaya ya nanti dia diembat teman-temannya
sendiri. Najis.
Polisi bisa ngembat
10.000-20.000 untuk buat surat keterangan, nah kali 200 orang per minggu.
Banyak banget kan? Tapi kalau kita ke kantor polisi kesannya suram. Ya gitulah.
Najis.
Inget nggak dulu di
sekolah dipaksa beli buku? Tuh guru-guru dapat komisi tahu. Lumayan… Dan kasus
yang marak sekarang kepala sekolah korupsi dan buat uang dana ini dana itu
wajib sukarela… Najis…
Karena semua korup
jadinya bahkan petugas delivery makanan aja bisa korupsi, uang kembalian
diambil 1000. Kalau petugas parkir liar jangan tanya lagi, superkaya mereka.
Kita datang diemprit, keluar walau jalan memang kosong tetap bayar 2000. Najis
tapi nggak senajis koruptor politikus dan pemerintah.
15
Habis Buat Apa Uang
Korupsi
Ya habis buat belanja
barang dan jasalah. Buat bikin mesjid juga ada, buat naikin haji orangtua, buat
beliin anak laptop, buat beliin cucu susu, buat ke luar negeri, buat ke konser musik, buat nonton dibioskop, buat nonton
direstoran, buat zakat, buat sedekah, buat tips, buat parkir, buat taxi, buat
beli mobil, buat bikin rumah, buat sekolah lagi, buat uang kuliah anak, buat ke
luar negeri, buat nginep di hotel mewah, buat makan-makan, buat kolusi, buat
korupsi lagi, buat biaya persidangan, buat mewah-mewah di penjara, buat bedah
plastik, ya buat foya-foya…
Tikus-tikus keparat itu
merasa hebat karena korupsi, padahal namanya tikus mau segede, sehebat,
seberkuasa apapun tetap najis, bau, tengik!
16
Siapa Yang Tahu Si
Koruptor Korupsi
Yang pertama jelas si
koruptor sendiri. Tapi biasanya mereka nggak tahan kalau menganggap diri mereka
koruptor. Jadilah mereka bilang ini uang terimakasih, uang pengertian, uang
bonus, apa ajalah asal bukan uang korup. Jadinya mereka nggak percaya kalau
mereka korupsi. Jadilah mereka membohongi mereka sendiri dan manjur. Makanya
kalau ada koruptor diadili dengan bukti penyadapan mereka tetap berdalih ‘Itu
bukan saya’, atau ‘Saya lupa.’ Karena mereka itu tikus najis jadilah mereka
lupa diri.
Jadinya yang tahu si koruptor korupsi jelas biasanya rekanan,
teman sekerja, atasan atau bawahan yang ikutan korupsi. Biasaya karena ketiban
rejeki, keluarga si koruptor juga pasti tahu, kecuali kalau mereka pura-pura
goblok.
Nah media massa khususnya yang suka investigasi sepertiTempo sudah pasti tahu dan punya daftar lengkap koruptor. Saya pun
juga tahu. Dan saya yakin Anda-Anda pun tahu satu atau dua koruptor atau bahkan
banyak.
Lalu kemana kita melaporkan korupsi? Ada KPK, tetapi kemarin di Tempo ada
anak petinggi KPK yang juga suka nolong koruptor. Ya habis sudah kepercayaan
saya kepada Indonesia. (Bersambung ke Penutup)
17
Nasib Koruptor
Mungkin banyak dari kita yang bertanya-tanya, nasib koruptor itu
selalu tragis nggak sih? Nah ini jawabannya.
Ada koruptor
yang ketahuan, dipenjara, lalu bebas dan dapat uang korupsiannya.
Ada koruptor
yang ketahuan, dipenjara, lalu bebas tapi uangnya habis dikembalikan ke kas
negara (untuk diembat tikus lain?)
Ada koruptor
yang nggak ketahuan seumur hidupnya, reputasinya bagus, dan karena dia tobat
dan banyak berbuat baik, ya hidupnya makin baik. (adanya orang begini yang
membuat para koruptor nggak jera, karena mereka semua berharap bisa jadi begini
juga)
Ada koruptor
yang nggak ketahuan, tapi hidupnya jadi sakit-sakitan dan ketimpa banyak
kemalangan.
Hampir sama dengan orang lain yang nggak korupsi. Ada orang
bersih yang hidupnya baik-baik, ada orang bersih yang kena tsunami atau
kecelakaan mobil atau kepeleset sewaktu mandi.
Jadi kebanyakan koruptor, 99.9% koruptor nggak dipenjara, mereka
bahkan ada sekarang di KUA, Kepolisian, TNI, MA, Istana Negara, Gubernuran,
Bupatian, Kedutaan Besar, Sekolahan, Universitas, Pemakaman, Pasar, Camatan,
Lurahan. Bisa dibilang Indonesia ini bakal mati tanpa koruptor. Jadi kalau Anda
cinta Indonesia, cintailah tikus-tikus najis bernama koruptor bersuku bangsat
berras meras karena merekalah pemda-pengemudi Indonesia!
Umumnya koruptor hidup baik-baik saja. Banyak yang hidupnya
lama, tenang. Kenapa? Karena yang dipenjara ya yang korupsinya kebangetan atau
nggak rapi. Hampir 100% pegawai dan pejabat pemerintahan yang bertugas
menjalankan Indonesia ini koruptor cuma levelnya beda ada level teri ada level
paus, ada yang ngaku ada yang pura-pura bego. Kalau semua ditangkap musti buat
berapa puluh ribu penjara lagi.
Maka petugas KUA, polisi, kelurahan baik yang di depan atau
dibelakang, baik atasan atau bawahan ya baik-baik saja. Tikus kan bisa hidup
karena mereka mampu beradaptasi dan solid. Walaupun bau dan najis, mereka tetap
santai saja. Yang penting uang, uang, uang.
Maka susah sekali mereformasi pemerintahan. Justru bisa si
pembaharu yang mencoba membunuh infeksi tikus-tikus ini dikerubutin tikus-tikus
ganas.
Penutup
(Dari bab 16) Tapi mau
pindah ke Singapura, Finlandia, atau Denmark juga malas. Bukannya karena itu
negeri orang. Indonesia pun negeri orang. Semua negeri juga negeri orang dan
binatang dan tumbuhan. Tetapi biayanya mahal dan niat saya nggak sekuat itu. Kalau
saya kaya dan punya akses (apalagi mampu fasih berbahasa Finlandia atau
Denmark) sudah pasti saya pindah.
Mungkin ada yang berpikiran kita harus melawan korupsi, jadi
pahlawan, jangan pengecut yang lari dari medan pertempuran ke tempat aman. Itu
benar. Tapi koruptor dan korupsi di Indonesia mirip dengan melawan rombongan
tikus-tikus buas yang najis dan gila. Apakah saya pengecut jika lari dari
rombongan tikus-tikus buas yang najis lagi gila? Nggaklah, justru itu wajar.
Justru goblok jika ada orang yang mau melawan tikus-tikus buas yang najis lagi
gila. Kadang lari itu adalah tindakan masuk akal satu-satunya dan terhormat.
Lari dari tsunami misalnya, lari dari gempa bumi, lari dari meletusnya gunung
berapi dan lari (mundur, pindah) dari suatu jabatan atau pekerjaan atau negeri
yang rawan korupsi.
Suatu negara itu berubahnya lama lho, dan kita semua tahu kita
ini kebetulan saja lahir disini. Nggak ada bayi yang minta lahir di budaya
najis. Jadi adalah hak kita untuk melarikan diri, untuk melepaskan diri dari
kenajisan. (Ini berlaku baik di Indonesia atau di negara manapun)
Kalau anda pikir anda bisa menang melawan korupsi, silahkan
tinggal. Bagi mereka yang ingin hidup tanpa fokus melulu kepada melawan korupsi
(karena hidup kita terlalu berharga untuk selalu memikirkan tindak korupsi
orang lain) lebih baik rencanakan pindah ke negara yang super bersih dari
korupsi.
Atau pilihan ketiga, pilihan mayoritas bangsa Indonesia: ah
nggak usah dipikirin….pusing…
Pilihan apapun yang anda ambil, ya itu hak anda. Sekian dan
terimakasih.
Pesan terakhir saya: Jangan jadi tikus, jangan beranak tikus,
jangan berorangtua tikus, jangan berpasangan tikus, jangan beradik tikus,
jangan berkakak, jangan berteman dengan tikus, jangan bekerjasama dengan
tikus-tikus dan jauh-jauhlah dari tikus-tikus! Pasang perangkap untuk tikus dan
biarkan tikus-tikus pada mati sengsara. Jadikan Indonesia ini neraka bagi
koruptor bangsat. Mampuslah para tikus najis apapun kedok mereka!
Koruptor
=
Tikus
=
Najis
=
Bangsat
=
Keparat
Tidak ada komentar:
Posting Komentar